AsamOksalat kristal (COOH)2.2H2O . Harus dititrasi sebagai asam berbasa dua dengan indicator PP berdasarkan reaksi : 2NaOH + (COOH)2 (COONa)2 + 2H2O Asam sulfamat HSO3.NH2 . Asam kuat berbasa satu, dapat dititrasi menggunakan indicator dengan trayek pH antara 4 dan 10 yaitu biru bomtimol. Dapat terhidrolisis bila terkena air. HSO3.NH2
Asam oksalat adalah asam berbasa dua. Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat diencerkan dengan air sampai volumenya 100 mL. larutan ini digunakan untuk menitrasi 20 mL larutan NaOH 0,2 M dengan indicator bromtimol biru. Bila titik akhir titrasi diperoleh saat volume asam oksalat mencapai 25 mL, maka konsentrasi larutan asam oksalat awal adalah

Kelarutanasam oksalat dalam etanol pada suhu 15,6 oC dan etil eter pada suhu 25 oC adalah 23,7 g/100 g solven dan 1,5 g/100 g solven. Makanan yang banyak mengandung asam oksalat adalah coklat, kopi, strawbery, kacang, bayam (Kirk dan Othmer, 2007). Sifat-sifat dari asam oksalat ditunjukan pada Tabel 2.2. berikut ini. Tabel 2. 2.

Pembahasan soal Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi TKD Saintek Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN tahun 2015 kode naskah 502 subtes Kimia nomor 41 sampai dengan nomor 45 tentang sifat koligatif larutan, larutan penyangga, titrasi asam basa, senyawa karbon, dan makromolekul. Soal No. 41 tentang Sifat Koligatif Larutan Tetapan penurunan titik beku molal air adalah 1,86. Larutan A dibuat dengan melarutkan 26,1 g BaNO32 Mr = 261 ke dalam 500 g air. Larutan B dibuat dengan melarutkan 3,0 g Mr = 120 ke dalam 250 g air. Kedua senyawa tersebut terdisosiasi sempurna dalam air. Perbandingan ΔTf larutan A terhadap ΔTf larutan B adalah …. A. 3/1 B. 2/1 C. 3/2 D. 4/3 E. 2/3 Penurunan titik beku dirumuskan sebagai Karena disebutkan bahwa kedua senyawa terdisosiasi sempurna dalam air, maka harga i merupakan banyaknya partikel senyawa tersebut dalam air. BaNO32 → Ba2+ + 2NO3− ada 3 partikel 1 ion Ba2+ dan 2 ion NO3−, i = 3 MgSO4 → Mg2+ + SO42− ada 2 partikel 1 ion Mg2+ dan 1 ion SO42−, i = 2 Kedua senyawa terlarut dalam air sehingga harga tetapan titik beku molal air Kf tidak berpengaruh. Diperoleh Jadi, perbandingan penurunan titik beku larutan A terhadap larutan B adalah 3/1 A. Soal No. 42 tentang Larutan Penyangga Sejumlah 200 mL larutan HCN 0,30 M Ka = 5 × 10−10 dicampurkan 100 mL larutan KOH 0,30 M. Ke dalam campuran tersebut ditambahkan 0,8 g NaOH padat Mr = 40. Pada 25 °C, pH larutan yang terbentuk adalah …. A. 2 B. 4 C. 10 − log 5 D. 10 E. 12 Pembahasan Nilai mol untuk masing-masing pereaksi adalah mol HCN = 200 mL × 0,3 M = 60 mmol mol KOH = 100 mL × 0,3 M = 30 mmol Persamaan reaksi untuk campuran tersebut adalah HCN+KOH→KCN+H2O awal6030- reaksi30303030 sisa30-3030 Jika persoalan berhenti sampai di sini maka sisa asam lemah HCN dan hasil reaksi garam KCN akan membentuk larutan penyangga. Tetapi karena ke dalam campuran masih ditambahkan NaOH maka sisa asam lemah tersebut akan bereaksi dengan NaOH. mol NaOH = 0,8 g/40 = 0,02 mol = 20 mmol Pada reaksi yang kedua ini, keadaan awal sudah terdapat ion CN− sebanyak 30 mmol sehingga persamaan reaksi antara HCN dan NaOH adalah HCN+NaOH→NaCN+H2O awal30203030 reaksi20202020 sisa10-5050 Sisa HCN pada reaksi yang kedua ini akan membentuk larutan penyangga dengan garam NaCN yang terbentuk. pH yang terbentuk adalah pH = −log [H+] = −log 10−10 = 10 Jadi, pH larutan yang terbentuk adalah 10 D. Soal No. 43 tentang Titrasi Asam Basa Asam oksalat adalah asam berbasa dua. Sebanyak 10 mL larutan asam oksalat diencerkan dengan air sampai volumenya 100 mL. Larutan ini digunakan untuk menitrasi 20 mL larutan NaOH 0,2 M dengan indikator Bromtimol biru. Bila titik akhir titrasi diperoleh saat volume asam oksalat mencapai 25 mL maka konsentrasi larutan asam oksalat awal adalah …. A. 0,08 M B. 0,40 M C. 0,80 M D. 1,60 M E. 3,20 M Pembahasan Pertama, asam oksalat diencerkan. M1 × V1 = M2 × V2 Indeks 1 adalah asam oksalat sebelum diencerkan sedangkan indeks 2 adalah asam oksalat sebelum diencerkan. Diperoleh M1 × 10 = M2 × 100 M2 = 0,1 M1 Kemudian asam oksalat yang telah diencerkan ini dititrasi dengan larutan basa NaOH. M2 × V2 × na = Mb × Vb × nb na dan nb masing-masing adalah jumlah ion H+ pada asam oksalat dan ion OH− pada basa NaOH. Karena disebutkan bahwa asam oksalat berbasa dua maka na = 2, sedangkan ion OH− pada basa NaOH sudah jelas satu, nb = 1. Diperoleh 0,1 M1 × 25 × 2 = 0,2 × 20 × 1 M1 = 0,8 Jadi, konsentrasi awal larutan asam oksalat adalah 0,80 M C. Soal No. 44 tentang Senyawa Karbon Suatu senyawa organik berwujud cair pada suhu kamar, berbau khas, dengan pereaksi Tollens tidak menghasilkan endapan mengkilat menyerupai cermin, jika direduksi menghasilkan suatu alkohol sekunder, dan sering digunakan sebagai pelarut dalam industri. Senyawa organik tersebut adalah …. A. n-heksana B. etanol C. propanon D. benzaldehida E. etil etanoat Pembahasan Senyawa yang direduksi menghasilkan alkohol sekunder adalah senyawa dari golongan keton atau alkanon. Dari lima opsi yang termasuk golongan alkanon hanya propanon. Sedangkan pereaksi Tollens digunakan untuk menguji adanya gugus aldehid. Reaksi positif ditunjukkan dengan dihasilkannya endapan cermin perak. Jadi, senyawa organik tersebut adalah propanon C. Soal No. 45 tentang Makromolekul Hidrolisis suatu makromolekul menghasilkan senyawa yang mempunyai gugus amino dan karboksilat. Makromolekul tersebut dapat berfungsi sebagai biokatalis yang mempercepat hidrolisis amilum. Makromolekul tersebut adalah …. A. amilase B. amilosa C. amilopektin\ D. amil alkohol E. glikogen Pembahasan Amilase adalah makromolekul yang mempunyai gugus amino dan karboksilat sehingga jika dihidrolisis akan menghasilkan senyawa yang mempunyai gugus amino dan karboksilat. Amilase berfungsi sebagai pemecah amilum sehingga dapat mempercepat hidrolisis amilum bertindak sebagai biokatalis pencernaan. Jadi, makromolekul tersebut adalah amilase A. Simak Pembahasan Soal TKD Saintek SBMPTN 2015 selengkapnya. No. 01 - 05 MatNo. 31 - 35 Kim No. 06 - 10 MatNo. 36 - 40 Kim No. 11 - 15 MatNo. 41 - 45 Kim No. 16 - 20 FisNo. 46 - 50 Bio No. 21 - 25 FisNo. 51 - 55 Bio No. 26 - 30 FisNo. 56 - 60 Bio Simak juga Pembahasan Kimia SBMPTN 2014 Pembahasan Kimia SBMPTN 2016 Pembahasan Kimia SBMPTN 2017 Pembahasan Kimia UTBK SBMPTN 2019 Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini. Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

Asamadalah senyawa yang termasuk elektrolit, Untuk asam yang mengandung oksigen, tetapi bukan asam organik, ada dua cara yaitu: Sistem Lama. Asam yang berasal dari oksida asam dengan valensi rendah, didahului kata "asam" dan sisa asamnya diberi akhiran "it" Asam berbasa 2, yaitu asam yang mengandung jumlah hidrogen = 2. Contoh: H 2 S
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah 0,8 M C. Asam oksalat adalah asam berbasa dua menunjukkan bahwa asam oksalat terdapat 2 atom H atau melepaskan 2 ion H⁺ tiap 1 mol asam oksalat. Pengaruh jumlah H⁺ ini penting karena dapat memngaruhi perhitungan pengenceran suatu larutan. 10 mL larutan asam oksalat ini diencerkan dengan air sampai volumenya 100 mL. Larutan asam oksalat yang sudah diencerkan ini digunakan untuk menitrasi 20 mL larutan NaOH 0,2 M. Larutan asam oksalat yang digunakan untuk titrasi NaOH adalah 25 mL. Pertanyaannya adalah berapa konsentrasi asam oksalat awal atau saat volumenya 10mL. Penentuan konsentrasi asam oksalat 10 mL dapat ditentukan dengan menghitung terlebih dahulu konsentrasi asam oksalat yang digunakan untuk titrasi NaOH. Pada saat titik akhir titrasi tercapai sudah mencapai titik ekuivalen menunjukkan bahwa jumlah mol H⁺ asam oksalat sama dengan jumlah mol OH- NaOH atau dapat dituliskan seperti berikut ini. mol H⁺ = mol OH- - Menentukan konsentrasi asam oksalat 25 mL mol H⁺ asam oksalat = mol OH- NaOH 2 x [asam oksalat] x volume asam oksalat = [NaOH] x volume NaOH 2 x [asam oksalat] x 25 mL = 0,2 M x 20 mL [asam oksalat] = 20 mL x 0,2 M / 2 x 25 mL0 [asam oksalat] = 0,08 M -> konsentrasi asam oksalat saat titrasi konsentrasi asam oksalat dalam 100 mL sama dengan konsentrasi asam oksalat dalam 25 mL yaitu 0,08 M. Sedangkan, konsentrasi asam oksalat 10 mL awal tidak sama dengan konsentrasi asam oksalat dalam 100 mL karena terjadi pengenceran larutan dari 10 mL menjadi 100 mL. Jadi penentuan konsentrasi larutan asam oksalat awal dapat dihitung seperti berikut ini. - Menentukan konsentrasi asam oksalat awal Pengenceran asam oksalat dapat ditentukan seperti berikut ini. M1 x V1 = M2 x V2 M1 = kosentrasi asam oksalat sebelum pengenceran V1 = volume asam oksalat sebelum pengenceran = 10 mL M2 = konsentrasi asam oksalat setelah pengenceran = 0,08 M V2 = volume asam oksalat setelah pengenceran = 100 mL M1 x V1 = M2 x V2 M1 x 10 mL = 0,08 M x 100 mL M1 = 8/10 M M1 = 0,8 M -> kosentrasi asam oksalat awal Jadi konsentrasi asam oksalat awal adalah 0,8 M. 632o.
  • ktbfb32s60.pages.dev/41
  • ktbfb32s60.pages.dev/68
  • ktbfb32s60.pages.dev/147
  • ktbfb32s60.pages.dev/249
  • ktbfb32s60.pages.dev/312
  • ktbfb32s60.pages.dev/93
  • ktbfb32s60.pages.dev/204
  • ktbfb32s60.pages.dev/37
  • ktbfb32s60.pages.dev/101
  • asam oksalat adalah asam berbasa dua